Maung id, Jakarta - Menyusui seorang bayi adalah kewajiban seorang ibu. Tapi sebuah potret menyusui yang diunggah oleh putri Presiden Kyrgyztan mendapat protes dan dianggap sebagai hal yang vulgar, seperti yang dirilis dari bbc.com, Senin (31/7/2017).
Foto menyusui ini ditampilkan oleh Aliya Shagieva, seorang putri bungsu Presiden Krygyztan, Almazbek Atambayef. Duduk di atas sofa, Aliya memperlihatkan potret sedang menyusui anaknya dengan dada yang terbuka. Dalam foto itu ia menyatakan akan menyusui bayinya kapan saja dan di mana saja ketika anaknya lapar.
Tapi foto Instagram yang diunggah pada April 2017 ini, berubah menjadi protes yang luar biasa. Kedua orangtuanya pun tidak senang anaknya tampil di media sosial dengan pose menyusui tersebut. Beberapa pengguna media sosial juga menyebut, hal tersebut tidak sepantasnya dilakukan.
Akhirnya Aliya terpaksa menghapus foto tersebut setelah disebut memiliki perilaku tidak bermoral. Dia menyatakan bahwa perdebatan soal menyusui tersebut merupakan hasil dari sebuah budaya hiperseksual terhadap perempuan.
“Tubuh yang diberikan kepada saya tidak vulgar. Ini fungsional, bertujuan untuk memenuhi kebutuhan bayi saya, bukan untuk seksualitas,” ujar Aliya kepada BBC Kyrgyz.
Aliya adalah pengguna aktif media sosial, dan sering membagikan berbagai karya seninya dalam foto di Instagram. Sesekali pula, dia memperlihatkan foto bayi dan suaminya dengan latar belakang yang indah. Pastinya setelah kecaman dari berbagai pihak, Aliya tetap akan menyusui anaknya kapan saja.
“Ketika saya menyusui anak saya, saya merasa memberikan hal terbaik yang dapat saya berikan. Menjaga bayi saya dan memberikan kebutuhannya merupakan hal yang paling penting dibanding apa yang orang katakan tentang saya,” ungap Aliya.
Aliya Shagieva |
Foto menyusui ini ditampilkan oleh Aliya Shagieva, seorang putri bungsu Presiden Krygyztan, Almazbek Atambayef. Duduk di atas sofa, Aliya memperlihatkan potret sedang menyusui anaknya dengan dada yang terbuka. Dalam foto itu ia menyatakan akan menyusui bayinya kapan saja dan di mana saja ketika anaknya lapar.
Tapi foto Instagram yang diunggah pada April 2017 ini, berubah menjadi protes yang luar biasa. Kedua orangtuanya pun tidak senang anaknya tampil di media sosial dengan pose menyusui tersebut. Beberapa pengguna media sosial juga menyebut, hal tersebut tidak sepantasnya dilakukan.
Akhirnya Aliya terpaksa menghapus foto tersebut setelah disebut memiliki perilaku tidak bermoral. Dia menyatakan bahwa perdebatan soal menyusui tersebut merupakan hasil dari sebuah budaya hiperseksual terhadap perempuan.
“Tubuh yang diberikan kepada saya tidak vulgar. Ini fungsional, bertujuan untuk memenuhi kebutuhan bayi saya, bukan untuk seksualitas,” ujar Aliya kepada BBC Kyrgyz.
Aliya adalah pengguna aktif media sosial, dan sering membagikan berbagai karya seninya dalam foto di Instagram. Sesekali pula, dia memperlihatkan foto bayi dan suaminya dengan latar belakang yang indah. Pastinya setelah kecaman dari berbagai pihak, Aliya tetap akan menyusui anaknya kapan saja.
“Ketika saya menyusui anak saya, saya merasa memberikan hal terbaik yang dapat saya berikan. Menjaga bayi saya dan memberikan kebutuhannya merupakan hal yang paling penting dibanding apa yang orang katakan tentang saya,” ungap Aliya.
0 komentar